Kekerasan seksual tidak hanya tentang pemaksaan fisik. Banyak bentuknya yang sering dianggap “biasa” atau “sepele”, padahal dampaknya sangat serius. Kenali jenis-jenisnya agar kamu bisa melindungi diri dan orang di sekitarmu!
Memberikan komentar negatif tentang penampilan fisik, tubuh, atau identitas gender seseorang. Ini bukan pujian, tapi pelecehan.
Mengucapkan rayuan, lelucon, atau sindiran berbau seksual yang membuat orang lain tidak nyaman.
Membujuk, menjanjikan imbalan, atau mengancam korban untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
Menatap dengan tatapan bernuansa seksual yang membuat korban merasa tidak aman atau terganggu.
Dengan sengaja mengintip atau melihat korban di ruang privat tanpa izin.
Sengaja mempertontonkan alat kelamin kepada orang lain tanpa persetujuan.
Menyentuh, meraba, memeluk, mencium, atau menggosokkan tubuh tanpa izin.
Melakukan tindakan yang mengarah pada pemerkosaan, meski tidak sampai terjadi.
Memaksa korban untuk melakukan hubungan seks atau penetrasi dengan benda/bagian tubuh lainnya.
Menerapkan kebiasaan atau tradisi yang mendukung atau menormalisasi kekerasan seksual.
Memaksa atau menipu korban untuk melakukan aborsi tanpa persetujuan penuh.
Membiarkan kekerasan seksual terjadi tanpa melakukan apa pun untuk menghentikannya.
Memberikan sanksi atau hukuman yang mengandung unsur pelecehan seksual.
Mengirim pesan, gambar, atau video bernuansa seksual meski sudah dilarang oleh penerima.
Merekam, mengunggah, atau menyebarkan foto/video korban yang bersifat intim tanpa izin.
Segala tindakan lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan sebagai kekerasan seksual.
—
Ingat!
Tidak ada alasan untuk membenarkan kekerasan seksual. Jika kamu mengalami atau melihat salah satu bentuk di atas, segera laporkan dan cari bantuan. Kamu tidak sendirian.





