Menempuh Akademik Unggul di Administrasi Publik UIN Bandung dengan Program MBKM!

(11/03/2024) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Jurusan Administrasi Publik tercantum pada Kurikulum Tahun 2021 Implementasi OBE-MBKM-KKNI dan mulai diimplementasikan pada mahasiswa/i angkatan 2021. Kurikulum ini memungkinkan mahasiswa untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan mengembangkan keterampilan mereka melalui beragam program dengan konversi nilai yang tetap menunjang kegiatan akademik. Pengajuannya MBKM dimulai dari pengiriman proposal ke jurusan, lalu kita dapat mengisi formulir yang dibagikan oleh jurusan pada saat awal semester.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 yang menetapkan standar nasional perguruan tinggi, MBKM secara khusus memperkenankan mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi utama mereka. Di bawah kebijakan ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengikuti perkuliahan di institusi lain selama satu semester (setara dengan 20 SKS) di lingkungan perguruan tinggi yang sama, atau paling lama dua semester (setara dengan 40 SKS) di institusi luar, baik itu untuk memperdalam pemahaman dalam bidang yang sama maupun menjelajahi bidang studi yang berbeda secara lintas disiplin ilmu.

Konsep MBKM juga mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam pembelajaran di luar lingkungan perguruan tinggi, menciptakan peluang belajar yang lebih luas dan beragam untuk pengembangan pribadi dan profesional mereka.

8 Program Pembelajaran dalam MBKM Administrasi Publik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

  1. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan. Program asistensi mengajar adalah suatu kegiatan yang memungkinkan mahasiswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran dengan cara memberikan bantuan atau dukungan dalam bentuk asistensi di berbagai tingkatan lembaga pendidikan, seperti sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), atau sekolah menengah atas (SMA) baik berlokasi di perkotaan maupun di pedesaan. Asistensi mengajar ini bertujuan untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam peningkatan kualitas pendidikan di masyarakat. Dalam rangka mengintegrasikan kegiatan ini ke dalam perjalanan akademik mereka, mahasiswa dapat menyertakan program asistensi mengajar dalam rencana studi mereka. Hal ini biasanya melibatkan penandatanganan oleh dosen pembimbing, dengan bobot maksimum yang ditetapkan sebesar 20%.
  2. Penelitian dan Riset. Mahasiswa memiliki kesempatan untuk melakukan kegiatan penelitian atau riset di berbagai lembaga riset, termasuk lembaga riset pemerintah seperti kementerian, pemerintah provinsi, kabupaten atau kota, BRIN, IAPA, sektor swasta, dan lembaga riset lainnya. Durasi penelitian ini minimal enam bulan, dengan pemberian bobot maksimal 20 SKS dalam rencana studi mahasiswa. Melalui program penelitian ini, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis mereka serta memperdalam pemahaman dan keterampilan dalam melakukan metode riset yang lebih baik. Hal ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk lebih eksploratif dalam mengembangkan pengetahuan dan kontribusi mereka dalam ranah penelitian.
  3. Proyek Kemanusiaan. Proyek Kemanusiaan adalah kegiatan pembelajaran yang terfokus pada program kemanusiaan yang menawarkan peluang kolaborasi dengan berbagai mitra, termasuk yayasan, institusi kemanusiaan, serta lembaga pendidikan baik dalam maupun luar negeri. Melalui proyek kemanusiaan ini, diharapkan mahasiswa dapat terlibat secara aktif sebagai agen perubahan dalam menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan, baik dalam skala lokal maupun global. Proyek-proyek ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan kreativitas, kepemimpinan, dan kemampuan sosial mereka, sambil memperluas wawasan dan pengalaman di bidang kemanusiaan. Durasi proyek bervariasi, mulai dari satu hingga dua semester, yang secara keseluruhan setara dengan pemberian kredit akademik sebesar 20 SKS.
  4. Kegiatan Wirausaha. Kegiatan pembelajaran berbasis wirausaha merupakan bagian dari kurikulum program studi, baik yang telah terdefinisi maupun yang masih dalam tahap pengembangan. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat dalam proyek wirausaha baik secara individu maupun dalam kelompok. Kolaborasi antar-mahasiswa dari berbagai program studi, baik di dalam lingkup UIN Sunan Gunung Djati Bandung maupun di luar kampus, juga sangat diperhatikan. Implementasi program wirausaha ini biasanya dilakukan dalam periode 6 hingga 12 bulan, yang diakui dengan pemberian kredit akademik sebesar 20 hingga 40 SKS, sehingga mahasiswa memiliki kesempatan yang luas untuk memperdalam pemahaman dan pengalaman praktis mereka dalam dunia wirausaha.
  5. Proyek Independen. Mahasiswa program studi Administrasi Publik memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan sesama mahasiswa atau bahkan lintas disiplin dalam rangka menghasilkan karya inovatif. Proyek Independen ini dianggap sebagai tambahan yang melengkapi kurikulum yang telah ditempuh oleh mahasiswa, yang tidak termasuk dalam jadwal kuliah reguler. Durasi pelaksanaan program ini berkisar sekitar 6 bulan, dengan pengakuan satuan kredit setiap semester yang setara dengan 20 SKS. Hal ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi minat dan keterampilan mereka secara lebih mendalam.
  6. Membangun Desa. Membangun Desa merupakan suatu proses pembelajaran yang signifikan bagi mahasiswa program studi Administrasi Publik, yang juga dianggap sebagai sebuah bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini diterapkan dengan menggunakan paradigma pemberdayaan, di mana permasalahan nyata yang dihadapi oleh masyarakat menjadi fokus utama, dengan menekankan pemanfaatan sumberdaya lokal. Durasi pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama periode 6 hingga 12 bulan, atau dalam konteks pengakuan satuan kredit, setara dengan pemberian kredit akademik sebesar 20 hingga 40 SKS. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan pemahaman dan keterampilan mahasiswa, sekaligus memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat lokal.
  7. Pertukaran Pelajar dan Perkuliahan Lintas Prodi. Program pertukaran pelajar dan perkuliahan lintas program studi menjadi bagian dari pengalaman pembelajaran mahasiswa di kampus asal mereka. Program pertukaran ini memungkinkan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran baik di luar program studi pada kampus asal mereka maupun di kampus lain. Dengan demikian, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengambil bagian dalam pertukaran pelajar antar-kampus atau mengeksplorasi pembelajaran lintas program studi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung atau institusi lainnya. Tujuan dari program pertukaran ini adalah untuk memperluas perspektif mahasiswa dalam hal keanekaragaman budaya, pandangan agama, serta mengembangkan kepekaan sosial dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, sehingga dapat memperkaya kompetensi lulusan secara keseluruhan.
  8. Magang dan Studi Independen Bersertifikat. Kegiatan magang atau praktek kerja menjadi salah satu aspek yang penting dalam pengembangan mahasiswa di bidang Administrasi Publik. Magang dilakukan di berbagai sektor, seperti industri perkantoran, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, sektor pemerintah, dan jasa, yang sesuai dengan minat dan keahlian mahasiswa. Program magang ini memiliki durasi minimal 6 bulan dan dapat diakui sebagai satuan kredit sks antara 4 hingga 20, sesuai dengan kebijakan program studi. Evaluasi dilakukan setiap tiga bulan untuk memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman yang bermanfaat dan sesuai dengan ekspektasi program.
https://alatberatbekasjepang.com/ https://user.ao-academy.org/app/ https://gbwhatsapp.mobizil-xiaomi.com/wp-includes/app/