Rangkaian series dari webinar Roundtable of Youth Discussion kembali berlanjut. Kali ini, Lembaga Analisis dan Advokasi Kebijakan Publik (LA2KP) mengangkat tema tentang rasisme, intoleransi, dan diskriminasi yang selanjutnya dimuat dalam judul “The Youth Role of Alleviating Racism and Intolerance With Combating Discrimination.” Kegiatan ini dihelat pada tanggal 24 Desember 2021 ssecarai daring/virtual, melalui Zoom Meeting dan Youtube AP Edutainment.
Diskusi ataupun Talk Show ini menghadirkan empat pemuda berbagai negara yang berbeda diantaranya; John Robin Ombid dari Philippines, Khuski Ruparel dari India, Hidaya Ben Ouda Tlemçani, dan dipandu oleh Lutfhi Anwar Mahbubi dari Indonesia. Dalam pelaksanaan talkshow ini turut dihadiri oleh para penguruh LA2KP serta para audience yang berasal dari kalangan masyarakat secara umum.
Adapun kegiatan diskusi ataupun talkshow ini dilakukan untuk menambah khazanah pengetahuan dan keilmuan tentang peran pemuda dalam upaya mengurangi rasisme dan intoleransi dengan memerangi diskriminasi. Ditujukan khususnya bagi warga Administrasi Publik UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan secara umum untuk mengedukasi serta sebagai salah satu bentuk campaign untuk memerangi rasisme, intoleransi, juga diskriminasi yang sasarannya adalah masyarakat secara umum.
Dalam pelaksanaannya dibahas beberapa hal terkait dengan judul yang telah ditentukan. Hal-hal terkait dengan point of view menganai rasisme, kebijakan dan program yang mengatur mengenai rasisme di negara masing-masing narasumber serta bagaimana peran pemuda terkait dengan upaya mengurangi rasisme dan intoleransi dengan memerangi diskriminasi.
Pada talkshow tersebut, diajukan pertanyaan yang berkaitan dengan point of view ‘sudut pandang’ dari para narasumber oleh Lutfhi Anwar Mahbubi selaku pemandu acara yang selanjutnya ditanggapi oleh ketiga speaker yakni Hidaya Tlemçani. Khushi Ruparel, dan John Robin.
“Hidaya memaparkan bahwa rasisme sama halnya dengan pandemic yang harus ditangani baik secara nasional maupun global, karena jika dibiarkan rasisme dapat memecah belah dan menghancurkan suatu bangsa. Sedangkan menurut pandangan Khushi Ruparel beliau, dan berpendapat bahwa rasisme adalah hal yang tidak adil dan dapat membuat seseorang kehilangan kebebasan sosialnya karena terdiskriminasi. Pendapat tersebut disetujui oleh John Robin bahwa rasisme memberikan efek buruk dan mengancam kehidupan seseorang maupun kelompok.”
Selanjutnya dimana kondisi talkshow semakin mengerucut lagi dengan adanya pembahasan mengenai bagaimana kondisi atau example case yang terjadi di negara masing-masing dari narasumber terkait dengan rasisme, intoleransi dan diskriminasi itu sendiri.
“Di Maroko sendiri rentan terjadi fenomena rasisme, mengingat Maroko dekat dengan Afrika. Dijelaskan bahwa seseorang terkadang tidak sadar sedang melakukan rasisme, seperti “kamu tidak cocok memakai itu karena warna kulitmu terlalu gelap” Kemudian dia akan menyangkal lagi “tidak aku hanya bercanda”, rasisme bukanlah lelucon, rasisme benar-benar bisa mengenai mental seseorang.” Ujar Hidaya
“Sedangkan di Filipina, rasisme terjadi yang berkaitan dengan adanya phobia seseorang atau sekolompok orang dengan agama tertentu. Rasisme juga terjadi terhadap fisik seperti penghinaan terhadap kulit putih, mengingat orang-orang di Filipina masih satu rumpun dengan Cina yang mana notabene berkulit putih.” Ujar John
“Di India, sering terjadi rasisme yang dilakukan diruang publik seperti di sekolah, pasar, maupun di bioskop. Namun hal yang dirasakan bukan rasisme terhadap warna kulit saja, melainkan rasisme terhadap gender, misalnya di India perempuan harus segera menikah dengan laki-laki yang dipilihkan, atau dilarang melakukan hal-hal tertentu.” Ujar Khushi
Beberapa paparan di atas hanya sebagian kecil dari pembahasan diskusi ataupun talkshow tentang “The Youth Role of Alleviating Racism and Intolerance With Combating Discrimination” di dalam talkshow tersebut masih banyak lagi bahasa-bahasan yang sangat menarik,seru, dan tentunya akan menambah pengetahuan kita tentang isu-isu yang berkenaan dengan racism, intolerance, and diskrimination.
Selengkapnya, saksikan melalui Channel Youtube : AP Edutainment.