SHARING SESSION MENGENAI DESA WISATA DI TERENGGANU MALAYSIA
(29/5/2023) Pada tanggal 08 Mei – 12 Mei 2023, UIN Sunan Gunung Djati Bandung berhasil memberangkatkan 17 mahasiswanya dari berbagai jurusan termasuk jurusan Administrasi Publik untuk menjadi delegasi dalam program Student Mobility di Terengganu Malaysia yang berkolaborasi dengan Fakulti Sains Sosial Gunaan (FSSG) Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia. Adapun tema besar dari Student Mobility tahun 2023 ini adalah Community Service. Mempelajari budaya, adat-istiadat, ekonomi serta mata pencaharian masyarakat disana merupakan tugas utama dari para delegasi. Output dari pengabdian ini adalah diadakannya presentasi dan sharing session dengan mahasiswa dan dosen FSSG UniSZA mengenai permasalahan dan kendala yang ditemukan dilapangan ketika pengabdian di beberapa daerah di Terengganu. Berikut merupakan tempat-tempat pengabdian para delegasi di Terengganu:
Sebrang Takir dan Pasar Payang
Wetland School
Pulau Rhu
Budidaya Ikan/Fish Farm
Jabatan KEMAS (Jabatan Kemajuan Masyarakat)
Kampung Budaya Terengganu
Tabika (Preschool) Terengganu
Kenyir Lake
Berdasarkan hasil pengabdian di masyarakat, dapat disimpulkan bahwa dari delapan tempat tersebut kecuali Jabatan KEMAS, Tabika (preschool), Kampung Budaya Terengganu dan Fish Felong, memiliki pengelolaan dan kepengurusan yang hampir sama dengan Desa Wisata di Indonesia. Dimana ke-4 tempat tersebut dijadikan sebagai sebuah tempat wisata yang menjadi kebanggan setiap daerah di Terengganu dan dikelola langsung oleh daerahnya masing-masing. Namun sayangnya permasalahan yang berada di setiap daerah tersebut hampir sama yaitu kurangnya pemuda dalam berkontribusi untuk memberdayakan masyarakat dan meneruskan apa yang telah dibangun oleh generasi sebelumnya serta kurangnya pemasaran dan pemanfaatan media digital untuk memperkenalkan wisata-wisata yang ada.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, diadakan presentasi dan sharing session dengan mahasiswa dan dosen FSSG UniSZA, adapun teknis dari sharing session ini adalah dengan membagi ke-17 delegasi menjadi 4 kelompok. Sebelum presentasi dimulai, untuk memvalidasi temuan dilapangan, maka para delegasi dipertemukan dengan mahasiswa FSSG UniSZA untuk berdiskusi dan sharing mengenai topik yang akan dibahas dalam presentasi.
Secara singkat, topik yang dibahas dalam presentasi dari ke-empat kelompok membahas mengenai pemanfaatan billboard dan media digital untuk mengiklankan wisata Terengganu. Lalu disampaikan pula mengenai pembagian optimasi sosial media dan marketplace yang dibagi menjadi dua bagian yaitu short term dan long term. Adapun alasan untuk menjadikan optimasi marketplace sebagai solusi adalah karena banyak pengrajin disekitar daerah pesisir yang menjual murah kreasi kerajinan tangannya sedangkan jika kerajinan tersebut dibawa ke kota besar dapat dijual dengan harga 2-3 kali lipat. Adanya optimasi marketplace diharapkan dapat membantu pengrajin untuk mendapatkan penghasilan besar tanpa harus menjual kerajinannya melalui perantara.
Lalu dibahas pula mengenai peran pemuda dalam pemberdayaan masyarakat, diantaranya dengan membentuk duta pariwisata dan duta lingkungan di setiap kawasan, optimalisasi peran pemuda seperti pembentukan organiasi Karang Taruna di Indonesia. Disampiakan pula solusi agar Terengganu menjadi ”The Sport Tourism Island of Malaysia” sehingga menjadi sebuah kota yang mudah di kenal dan memiliki visi misi untuk mengembangkan daerah pariwisata yang memiliki keunikan tersendiri. Solusi dan ide-ide tersebut disampaikan atas temuan dan tanggapan yang ditemukan dilapangan, dimana di Kampung Mangkuk sebagian besar masyarakatnya sudah lanjut usia dan sedikit pemuda yang mau menetap dan mengembangkan daerahnya dan lebih memilih untuk hijrah ke kota.
Hasil dari presentasi tersebut diapresiasi oleh dosen FSSG UniSZA, mereka mengatakan topik yang disampaikan sangat berguna dan bermanfaat bagi keberlangsungan setiap daerah, khususnya bagi bidang pariwisata di Terengganu. Adanya pengabdian masyarakat dalam prgram Student Mobility ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa Administrasi Publik. Sebab disana delegasi tidak hanya bersosialiasi langsung dengan masyarakat namun juga dipertemukan langsung dengan instansi pemerintah Malaysia yang fokusnya dalam pemberdayaan masyarakat yaitu Jabatan KEMAS (Jabatan Kemajuan Masyarakat). Sehingga delegasi dapat mengetahui bagaimana pemerintah disana memberdayakan masyarakat dan mengelola pendidikannya.
Ditulis oleh : Disa Maulida Insani (NIM:1218010043)
——————–
dikelola oleh : ap edutainment www.ap.uinsgd.ac.id